Senin, 28 November 2011

Pengertian Ilmu Sosial Dasar ( softskill )

Pengertian Ilmu Sosial Dasar


Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan sosial yang muncul dan berkembang. Ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.


Sosiologi pengetahuan
Studi tentang hubungan antara pikiran manusia dan konteks sosial yang mempengaruhinya, dan dampak ide-ide besar terhadap masyarakat. Studi ini bukan bidang khusus dari sosiologi, tetapi mempelajari pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang luas dan batasan pengaruh sosial di dalam kehidupan individu dan dasar sosial-budaya pengetahuan manusia tentang dunia.


Sosiologi pendidikan
Pendidikan selalu dilihat sebagai usaha manusia optimistik mendasar yang dikenali dari aspirasi untuk kemajuan dan kesejahteraan.Pendidikan dipahami oleh banyak orang sebagai usaha untuk melebihi kemampuan orang cacat, mencapai kesetaraan yang lebih tinggi dan memperoleh kekayaan dan status sosial. Pendidikan dianggap sebagai tempat anak-anak bisa berkembang sesuai kebutuhan dan potensi unik mereka. Selain itu juga sebagai salah satu arti terbaik dalam mencapai kesetaraan sosial yang lebih tinggi. Banyak orang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan setiap orang hingga potensi tertinggi mereka dan memberi kesempatan untuk mencapai segalanya dalam kehidupan sesuai kemampuan alami mereka (meritokrasi). Banyak juga orang yang meragukan bahwa sistem pendidikan apapun mencapai tujuan ini dengan sempurna. Pendapat lain mengemukakan pandangan negatif, menyatakan bahwa sistem pendidikan dirancang dengan tujuan mengakibatkan reproduksi ketidaksetaraan sosial.


Sosiologi lingkungan 
Ditetapkan sebagai studi sosiologis terhadap interaksi masyarakat-lingkungan, meskipun definisi ini memunculkan masalah memisahkan budaya manusia dari seluruh lingkungan yang mungkin tak terselesaikan. Meskipun fokus bidang ini adalah hubungan antara masyarakat dan lingkungan secara umum, sosiologi lingkungan biasanya menempatkan penekanan khusus ketika mempelajari faktor sosial yang mengakibatkan masalah lingkungan, dampak masyarakat terhadap masalah-masalah tersebut, dan usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, perhatian diberikan terhadap proses sosial yang dengan itu kondisi lingkungan tertentu dapat ditetapkan secara sosial sebagai sebuah masalah.


Sosiologi psikologis
Bidang sosiologi yang berfokus pada tindakan sosial berskala mikro. Bidang ini dapat disebut melekat dengan "miniaturisme sosiologis", menilai keseluruhan masyarakat melalui studi pikiran, emosi dan kelakuan dari sekelompok kecil juga individu. Masalah khusus bagi sosiolog psikologi adalah cara menjelaskan berbagai jenis fakta demografi, sosial, dan budaya terhadap interaksi sosial manusia. Beberapa topik besar dalam bidang ini adalah ketidaksetaraan sosial, dinamika kelompok, prasangka, agresi, persepsi sosial, kelakuan kelompok, perubahan sosial, kelakuan nonlisan, sosialisasi, keselarasan, kepemimpinan, identitas sosial dan interaksionisme simbolis. Psikologi sosial dapat diajarkan dengan penekanan psikologis. Dalam sosiologi, para peneliti di bidang ini adalah pengguna metode eksperimen yang terkemuka (tidak seperti bidang psikologi, mereka juga sering menerapkan metodologi lain). Psikologi sosial menaruh perhatian pada pengaruh sosial, juga persepsi dan interaksi sosial.


Perilaku menyimpang 
Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.
Definisi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain. Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.


  • Sebab penyimpangan sosial :
  1. Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
  2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.
  • Uraian faktor objektif :
  1. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak (broken home). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggotakeluarga.
  2. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang. karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan bentuk proses belajar menyimpang.
  3. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang.
  4. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
  5. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang. Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tindak kejahatan (perilaku menyimpang)Hal inilah yang dikatakan sebagai proses belajar dari sub-kebudayaan yang menyimpang.
  • Bentuk penyimpangan :
  1. Penyimpangan bersifat positif. Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.
  2. Penyimpangan bersifat negatif. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk.






sumber refrensi : wikipedia + pengalaman

Rabu, 16 November 2011

Konsep Dasar Pemrograman

PROGRAM : Merupakan himpunan atau kumpulan instruksi tertulis yang dibuat oleh programer atau suatu bagian executable dari suatu software.




PEMROGRAMAN : Suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer atau dikenal dengan bahasa pemrograman.



DATA : Bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga  dapat dipergunakan oleh user atau pemakai.


Tipe data yang biasa digunakan adalah :
1. Tipe Data Dasar : merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang didefinisikan oleh bahasa pemrograman.


    Tipe data dasar dibagi menjadi lima bagian yaitu :
    a. Tipe Data Numerik : disetiap bahasa pemrograman dapat dipastikan ada tipe data numerik yaitu menyimpan data berupa angka.
        - Integer : merupakan bilangan bulat positif dan negatif
        - Subrange: merupakan sebuah subtype dari tipe data integer dan terdiri dari urutan nilai-nilai integer dalam range yang tebatas.
        - Floating-point Real: biasa disingkat dan disebut tipe data riil.
        - Fixed-point Real: Bilangan fixwd-pont direpresentasikan dengan urutan digit yang mempunyai panjang tetap dengan titik desimal diposisikan ditempat yang diberikan antara dua digit.
        - Lain-lain: Tipe data lainnya adalah bilangan kompleks dan bilangan rational.

    b. Enumerasi: adalah suatu urutan list dari nilai-nilai yang berbeda.
    c. Boolean: tipe data untuk merepresentasikan True atau False.
    d. Character: tipe data untuk menyimpan rangkaian karakter.
    e. Internationalization : disebut I18N


2. Tipe Data Terstruktur : merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data dasar contohnya array, record, string, list dan file.


3. Tipe Data didefinisikan oleh Pemakai : tipe data ini biasanya disebut Enumerasi.


4. Tipe Data Penunjuk : contoh tipe data penunjuk adalah pointer.




MODEL KOMPUTASI



Model Komputasi  : adalah suatu kumpulan dari nilai dan operasi-operasi.


Ada 3 dasar model komputasi :
1. Model Fungsional
    Model perhitungan yang fungsional terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi dan operasi aplikasi, fungsi dan komposisi fungsi.


2. Model Logika
    Logika model perhitungan terdiri dari suatu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis.


3 Model Imperative
   Model perhitungan yang imperative terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu status dan operasi tugas-tugas untuk memodifikasi status tersebut.


DEFINISI SINTAKS, SEMANTIK DAN PRAGMATIS



SINTAKS : Aturan gramatikal / komposisi suatu program yang mengatur tata cara penulisan huruf, angka dan karakter lain. 
Contoh : Pada pembuatan program Pascal antara 2 statement dipisahkan oleh ; (titik      
               koma)
               X:=1;  X:=X+1;


SEMANTIK: Mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintaks dari bahasa pemrograman tersebut.
Contoh : Pada pembuatan program C
               int vector[10] 
               Arti semantiknya akan menyebabkan ruang sebanyak 10


PRAGMATIS: Menguraikan derajat tingkat sukses dengan suatu bahasa  pemrograman kepada model perhitungan dalam kegunaannya  untuk para programer.






sumber refrensi : farida_a.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Minggu+1+-+Pendahuluan.ppt